Jumat, 25 Juni 2010

Kinerja Pembangunan Perikanan Budidaya 2008

Kinerja Pembangunan Perikanan Budidaya 2008 & Outlook 2009

Evaluasi kinerja pembangunan perikanan budidaya sampai dengan akhir 2008 dan perkiraan perkembangan tahun 2009, sebagai berikut:

  1. Selama periode lima tahun terakhir (2004 s/d 2008), produksi perikanan budidaya mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2,43% per tahun, yaitu dari 1,45 juta ton pada tahun 2004 meningkat menjadi 3,53 juta ton. Peningkatan produksi perikanan budidaya terbesar terutama berasal dari komoditas rumput laut (53,33 %/tahun), selanjutnya ikan nila (23,96 %/tahun), patin (22,86%/tahun) dan lele (20,84%/tahun) sebagaimana data pada lampiran 1.
  2. Angka volume ekspor hasil perikanan dalam periode yang sama relatif stagnan, yaitu sebesar 857.783 ton pada tahun 2004 turun menjadi sebesar 838.843 ton atau -0,31% tahun. Namun apabila dilihat dari nilai ekspor hasil perikanan mengalami peningkatan sebesar 7,91 %/tahun dari US$ 1,65 milyar pada tahun 2004 meningkat menjadi US$ 2,23 milyar. Sedangkan untuk periode bulan Januari s/d Agustus 2008 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 1,59% untuk volume dan 21,30 % untuk nilai, yaitu sebesar 549.671 ton menjadi 558.404 ton dan nilainya dari US$ 1,49 milyar menjadi US$ 1,81 milyar.
  3. Sampai dengan saat ini, komoditas udang masih memberikan kontribusi nilai ekspor hasil perikanan paling besar, yaitu sekitar46 % dari total nilai ekspor hasil perikanan. Negara tujuan ekspor hasil perikanan dari Indonesia ke Amerika Serikat dalam periode empat tahun terakhir menunjukan peningkatan impor yang signifikan. Pada tahun 2007 memberikan kontibusi nilai impor sebesar 35% dan disusul oleh Jepang sebesar 26%.
  4. Meskipun pencapaian peningkatan produksi perikanan budidaya relatif cukup besar, namun dibandingkan dengan target peningkatan produksi perikanan 20 % per tahun sebagaimana amanat Wakil Presiden, secara keseluruhan baik tangkap maupun budidaya pada periode 2007 s/d 2009 pencapaiannya masih di bawah target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pencapaian produksi perikanan budidaya tahun 2009 diperkirakan sebesar 5,17 juta ton atau meningkat sebesar 47,50 % dari tahun 2008. Peningkatan produksi perikanan budidaya tersebut akan dipacu utamanya untuk komoditas rumput laut, kekerangan, patin, lelel, nila yang dalam usaha budidayanya tidak terpengaruh oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak/BBM dan komoditas udang.
  5. Berkaitan dengan situasi krisis ekonomi global yang masih dirasakan samai dengan saat ini, sub sektor perikanan budidaya belum terpengaruh dampaknya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain, yaitu (1). Produksi perikanan budidaya tetap stabil, bahkan cenderung meningkat, (2). Harga komoditas hasil perikanan masih stabil (penurunan harga terjadi karena adanya permintaan komoditas dengan ukuran yang lebih kecil), (3). Tidak adanya pembatalan ekspor atau penundaan pengiriman barang, dan (4). Tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) pada unit usaha perikanan budidaya, bahkan di beberapa daerah yang banyak terjadi PHK sub sektor perikanan budidaya menjadi solusi penyerapan tenaga kerja perikanan budidaya sebagaimana lampiran 2.
  6. Pengembangan usaha perikanan budidaya ke depan akan tetap dipacu perkembangannya, mengingat potensi sumberdaya yang sangat besar, peluang pasar ekspor dan konsumsi dalam negeri yang cenderung terus meningkat, serta dapat menyerap lapangan kerja.
  7. Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya krisis ekonomi global di masa yang akan datang, diperlukan kebijakan untuk mendukung pengembangan perikanan budidaya, antara lain adalah :
    • Agar tetap memberlakukan pembebasan Ppn bahan baku sarana produksi perikanan budidaya (terutama bahan baku pakan udang dan ikan).
    • Menyediakan kredit untuk pengembangan usaha perikanan budidaya;
    • Menyediakan kredit pengolahan hasil perikanan untuk penambahan kapasitas produksi dan pengolahan produk nilai tambah (value added product).
    • Memberikan subsidi benih an pakan ikan dan udang.

  1. Membangun dan mengembangkan infrastruktut yang dibutuhkan, seperti saluran irigasi, jalan produksi, listrik dan lain-lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar